Kamis, 11 Juni 2015

Manajemen Pendidikan

ISO 9001:2000 


BAB 
I PENDAHULUAN 


1.1 Latar Belakang 
Sebagai salah satu agen perubahan suatu negeri, Lembaga Pendidikan perlu memerhatikan adanya tuntutan-tuntutan dari perubahan-perubahan yang terjadi saat ini. Seiring dengan itu, terbukanya Asian Free Area (AFTA) sejak 1 januari 2003 lalu itu mengidentifikasikan gong kompetensi SDM dalam persektif global sudah mulai ditabuh. Kompetensi global pun mulai menjelajah ke seluruh sektor kehidupan, baik sosial, maupun pendidikan. Mulai dari pusat kota yang ada di tanah air hingga kota-kota kecil/kabupaten di indonesia. 
Lembaga-lembaga Pendidikan asing mulai diminati masyarakat.Walaupun dilihat dari sudut pembiayaan jauh diatas standar pembiayaan pendidikan di lembaga lokal.Namun hal tersebut tidak mengurangi minat masyarakat untuk memasukan putera-puteri mereka kedalam lembaga tersebut. Besarnya minat masyarakat terhadap pendidikan Franchise ini ternyata adalah karena lembaga-lembaga pendidikan ini melahirkan output nya benar-benar dapat diharapkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Sehingga output pendidikan tersebut belum selesai pun sudah di order oleh pihak pengguna, baik dalam pemenuhan SDM lokal maupun global. 
Dari hal tersebut, maka salah satu upaya yang secepatnya ditangani oleh para penyelenggara pendidikan persekolahan di indonesia adalah perlu adanya transformasi dan inovasi sistem managemen kelembagaan persekolahan, yang meliputi : birokrasi pendidikan persekolahan, pembiayaan, reward dan punishment yang jelas, budaya sekolah atau akademis, jaringan atau jalinan sekolah, teknologi informasi pendidikan, entrepreneurship, kemandirian, dan marketing. Bahkan trnasformasi dan inovasi sistem managemen persekolahan sedapat mungkin diarahkan pada penerapan sistem managemen mutu ISO 9001:2000. 
Sistem manajemen mutu menurut adanya pengawasan statistik dan sirkulasi kualitas, menuntut adanya perubahan budaya dan juga perbaikan tim kerja, maka dunia internasional melalui lembaga-lembaga ekonominya melakukan sebuah langkah standarisasi mutu. Salah satu standar mutu yang sedang berkembang pesat pada saat-saat ini adalah ISO 9000, yang dihasilkan oleh ISO (International Organization for Standardization) Merupakan organisasi bukan pemerintah yang didirikan pada tahun 1947 yang berkedudukan di Jenewa. 
Sedangkan untuk Indonesia sendiri, Dewan Standar Nasional (DSN) mengadopsi secara total seri ISO 9000 menjadi standar seri SNI 19-9000 berdasarkan peraturan pemerintah No 15 tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia. Dan keputusan presiden No 12 tentang penyusunan, penerapan, dan pengawasan standar nasional.ISO muncul sebagai sebuah solusi untuk standar penilaian kualitas organisasi, perusahaan, atau lembaga pendidikan yang diakui secara internasional. Seperti halnya sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 yang telah di terapkan di sekolah-sekolah yang menuju taraf internasional, apakah hal tersebut memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa ataupun tidak sama sekali. 

1.2 Rumusan Masalah 
1. Apa pengertian ISO 9001:2000 
2. Apa saja tujuan penerapan ISO 9001:2000 
3. Bagaimana implementasi ISO 9001:2000 dalam dunia pendidikan 
4. Apa keuntungan penerapan ISO 9001:2000 


BAB II 
PEMBAHASAN 


2.1 Pengertian 
A. ISO 9001:2000 
ISO 9001:2000 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang memiliki tujuan untuk memastikan bahwa suatu organisasi akan memberikan produk yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan sehingga memuaskan pelanggan. 
ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen mutu dan bukan merupakan standar produkkarena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. Namun diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen mutu internasional akan menghasilkan produk yang memiliki kualitas sesuai standar (berkualitas baik). 

B. Manajemen Mutu 
Manajemen definisikan sebagai suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan dan pengarahan suatu kelompok orang-orang untuk mencapai satu tujuan organisasional. Sedangkan mutu di definisikan sebagai kemampuan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan.Dari pengertian diatas, maka manajemen mutu merupakan suatu tatanan yang menjamin tercapainya tujuan dan sasaran mutu yang direncanakan. Dengan demikian, sistem manajemen mutu adalah tatanan yang menjamin kualitas output dan proses pelayanan atau produksi. 

2.2 Tujuan penerapan ISO 9001:2000 
Penerapan prinsip manajemen mutu ISO 9001:2000 di lingkungan lembaga pendidikan bertujuan untuk : 
1. Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui layanan pendidikan 
2. Membangun kesadaran tentang perlunya melakukan pelayanan secara prima terhadap pelanggan 
3. Mendidik diri sendiri (pengelola lembaga pendidikan)agar taat terhadap sesuatu yang disepakati 
4. Menyiapkan dokumen mutu 

2.3 Implementasi ISO 9001:2000 
Lembaga pendidikan merupakan suatu lembaga yang senantiasa diperlukan oleh masyarakat sepanjang masa,namun tidak semua lembaga pendidikan diminati masyarakat. Lembaga pendidikan yang selalu diminati masyarakat yaitu lembaga pendidikan yang baik dalam pengelolaan sumber daya yang ada, berkualitas, mampu bersaing dengan lembaga lain dan dapat mengantarkan anak didiknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ataupun ke dunia kerja dengan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan teknis yang sangat diperlukan oleh dunia usaha dan industri, lembaga seperti inilah kita namakan lembaga pendidikan yang baik dan bermutu. 
Penerapan ISO 9001:2000 dalam pendidikan dimulai dari pertanyaan-pertanyaan berikut: tetapkan siapa pelanggan anda, siapa yang menerima pelanggananda, siapa yang menyusun program, siapa yang melaksanakan program, siapa yang melakukan evaluasi program, siapa yang mendukung proses dari perencanaan sampai evaluasi, siapa yang melakukan outsourcing apabila kebutuhan SDM tidak ada di dalam organisasi. Jawaban pertanyaan ini diikuti dengan penyusunan alur bisnis prosesnya. Bisnis proses adalah rangkaian aktifitas yang ada dalam organisasi/institusi, yang merupakan aliran input dan output yang terkait dari unit kerja satu kepada unit kerja lain atau dari pelanggan kepada organisasi. Untuk dapat mengetahui proses-proses apa yang dilakukan pada organisasi maka diperlukan analisis pemetaan bisnis proses (Business process mapping). Untuk dapat melakukan analisa bisnis proses maka harus menjabarkan peran, tugas dan tanggung jawab yang ada pada Struktur organisasi, Mekanisme dan koordinasi dalam struktur organisasi, Menjabarkan aktivitas yang ada pada struktur meliputi tugas, tanggung jawab dan wewenang. 
Pemetaan bisnis proses dilakukan untuk menyesuaikan rangkaian kegiatan organisasi dengan pasal-pasal dalam ISO 9001:2000. Dalam pemetaan bisnis proses maka organisasi akan mampu mengidentifikasi proses-proses yang dilakukan di organisasi/ sekolah, mengukur keefektifan proses yang dilakukan dalam melayani kebutuhan pelanggan, melakukan sinkronisasi pasal-pasal SMM ISO 9001:2000 dalam rangkaian proses di organisasi/sekolah, mempermudah pihak eksternal dan internal untuk mendapatkan alur proses dan interaksinya yang ada di organisasi/sekolah, membantu auditor untuk memahami proses-proses yang ada di organisasi/sekolah. 
Analisis keterkaitan proses di sekolah dengan Bisnis Proses lain yang dipersyaratkan oleh SMM ISO 9001:2000 perlu dilakukan mulai dari penerimaan siswa baru (PSB), pelaksanaan KBM, sampai ke proses penelusuran tamatan. Proses-proses atau aktivitas yang ada di sekolah antara lain: (1) Penerimaan siswa baru (PSB), (2) Promosi sekolah, (3) Pengembangan kurikulum dan penerapannya, (4) PBM, (5) Ujian akhir sekolah, (6) Uji kompetensi/sertifikasi, (7) Ujian akhir nasional, (8) Pembelajaran di dunia kerja, (9) Penelusuran tamatan, (10) Pengelolaan fasilitas, (11) Pelatihan SDM sekolah, (12) Bimbingan karir (guru dan siswa), (13) Kegiatan extra kurikuler, (14) Pengadaan guru tamu/out sourcing , (15) Kerjasama antar lembaga, (16) Penyusunan program sekolah dengan komite sekolah, (17) Kegiatan kreativitas siswa. 
Proses-proses tersebut di atas dijadikan kerangka proses yang menyatu sehingga menjadi alur yang mengalir dari awal sampai akhir dalam satu persepsi, yaitu mulai penerimaan siswa baru sampai menamatkan siswa dan melakukan penelusuran tamatan. 

2.4 Keuntungan penerapan ISO 9001:2000 
A. Keuntungan Internal 
1. Disiplin dalam pencatatan dan pelaporan hasil kerja 
2. Semua guru dan karyawan harus bekerja sesuai prosedur kepatuhan terhadap prosedur akan selalu diperiksa selama audit. Melalui kepatuhan yang diawasi melalui audit, kemungkinan kesalahan dan komplain dapat dihindari 
3. Meningkatkan kesadaran guru dan karyawan tentang arti mutu dan kepuasan pelanggan ( siswa, orang tua, pengguna tamatan, dll ) 
4. Lingkungan kerja yang sejuk, nyaman dan kondusif 
5. Membantu top manajemen ( kepala sekolah ) memperoleh gambaran permaslahan yang dihadapi di level menengah maupun level bawah 
6. Job deskripsi, tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih jelas dan tertata rapi 
7. Tindak lanjut hasil rapat dan program-program perbaikan akan termonitor dengan baik 

B. Keuntungan Eksternal 
1. Peningkatan citra lembaga pendidikan/sekolah dalam hal mutu layanan 
2. Siswa dan orang tua akan lebih merasa aman dan terjamin tentang penerapan manajmen lembaga pendidikan 
3. Membantu kerja unit publikasi/hubungan masyarakat Dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 secara baik dan benar serta konsisten, maka akan dapat meningkatkan mutu pendidikan baik mutu lulusan maupun mutu layanan pendidikan pada masyarakat. 


BAB III 
KESIMPULAN 


Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 digunakan sebagai alat untuk melakukan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah. SMM ISO 9001:2000 adalah sistem manajemen dengan pendekatan pada proses dan berfokus pada kepuasan pelanggan. Haruslah dipahami bahwa berbicara mengenai peningkatan kualitas pendidikan sudah tentu akan dihadapkan kepada peningkatan sistem pendidikan itu sendiri sebagai suatu hal yang integral yang meliputi input, proses, output dan outcame secara berkesinambungan, pada titik ini adalah suatu keharusan bagi penyelenggara sekolah untuk senantiasa berupaya untuk meningkatkan kinerja dan performance kualitas layanan, hal ini tentu saja akan bermuara pada upaya peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar