Kamis, 11 Juni 2015

STRATEGI DAKWAH RASULULLAH

Cara Nabi Muhammad Berdakwah Menyampaikan Ajaran Islam 
Setelah mempelajari tentang Riwayat Lengkap Nabi Muhammad maka kali ini kita akan melihat bagaimana cara dakwah Nabi Muhammad dalam menyampaikan ajaran Islam. Berikut ini dijelaskan beberapa cara Nabi Muhammad menyebarkan ajaran Islam. 
1. Dakwah nabi Muhammad secara sembunyi-sembunyi Beberapa bulan kemudian Jibril muncul lagi untuk menyampaikan wahyu berikutnya yang antara lain menyuruh Muhammad untuk memulai memimpin hamba Allah kejalan yang benar, jalan yang diridhai oleh Allah swt, wahyu tersebut berbunyi: 
Artinya : 
“Hai orang yang berkemul (beselimut) bangunlah lalu berilah peringatan!” (QS Al-Mudatsir: 1-2). 

Turunnya wahyu tersebut membuat Allah lebih mantap. Kini ia siap untuk menerangkan hakekat kebenaran kepada manusia. Rasulullah memulai tugasnya untuk menegakkan kebenaran secara sembunyi-sembunyi di lingkungan rumah sendiri. Khadijah, istrinya yang setia itulah mula-mula beriman kepadanya. Dengan pengetahuannya yang luas dan sempurna tentang keindahan budi pekerti dan kebenaran semua perkataan dan pekerjaan nabi Muhammad, ia yakin bahwa hanya nabi muhammad lah orang yang pantas menerima perintah Tuhan untuk memimpin umat manusia. 

2. Dakwah Rasulullah secara terang-terangan 
Sekitar kurang dari 3 tahun lamanya Rasulullah saw, berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Mulailah pada tahun keempat kerasulan Muahammad saw, beliau berdakwah secara terang-terangan. Adapun yang menjadi dasar hukum dari pada pelaksanaan dawah secara terang-terangan tersebut adalah firman Allah yang berbunyi: 
Artinya : 
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik”. (QS Al-Hijr : 94) Adapun yang disampaikan Nabi Muhammad pada waktu itu meliputi: 
a. Bahwa Allah itu Tuhan yang maha esa. Dialah yang menjadikan dan berkuasa selama-lamanya atas alam semesta dan segala isinya. 
b. Bahwa Allah lah Tuhan yang wajib disembah. Setiap orang wajib bersyukur dan menyembah Nya. Dialah yang menjadikan segala kehidupan di dunia 
c. Bahwa sesungguhnya setiap orang itu adalah sama di mata Allah. Derajat manusia tidak diukur dengan keturunan, kekuasaan, kekayaan dan kepangkatan, melainkan semata-mata atas dasar ketaqwaan dan jasanya, sedangkan perbudakan dikutuk Allah 
d. Bahwa setiap orang kaya harus menolong yang miskin, yang mampu harus menolong yang tidak mampu 
e. Bahwa hidup manusia tidak berhenti dengan kematian. Setelah mati masih ada kehidupan di akhirat. Setiap orang mempertanggung jawabkan segala amalnya hidup di dunia ini. 

Reaksi Kaum Kafir Terhadap Dakwah Nabi Muhammad Kaum kafir Quraisy 
Mekkah pada umumnya tidak senang menerima kehadiran dan seruan Nabi Muhammad saw untuk memeluk agama Islam. sebagian besar dari mereka sangat membenci dan menolak serta memusuhi nabi Muhammad saw. salah satu keluarganya yang sangat memusuhi adalah Abu Lahab. 
Suatu hari Abu Thalib mencoba membujuk nabi Muhammad saw agar berhenti berdakwah dan menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Mekkah, karena ia mendapat tekanan dan ancaman dari masyarakat kafir Quraisy Mekkah. Mendengar ajakan pamannya tersebut, Nabi Muhammad saw dengan ramah menolaknya. Bahkan dengan lembut berkata kepada pamannya, “Wahai pamanku, seandainya matahari di letakkan di atas tangan kananku dan bulan ditangan kiriku, agar aku berhenti berdakwah, pasti aku tidak akan mengehentikannya”. Sehingga Allah swt memberikan kemenangan atau binasa dalam berjuang. 
Di samping hinaan dan celaan, orang-orang kafir Quraisy Mekkah telah berkali-kali menyakiti pribadi nabi Muhammad. Namun demikian nabi Muhammad saw tidak pernah putus asa menyebarkan agama Islam, bahkan sebaliknya, beliau semakin sabar, giat dan bersemangat dalam berdakwah. 

Tekanan Terhadap para Sahabat Nabi Muhammad saw 
Perkembangan Islam yang demikian pesat semakin membuat orang kafir quraisy membenci dan berusaha menghalangi dakwah nabi Muhammad saw. berbagai cara dilakukan kaum kafir Quraisy, antara lain yaitu dengan jalan menyiksa hamba sahaya atau para budak dan orang-orang miskin menolak yang memeluk agama Islam. Semua dilakukan dalam rangka menakut-nakuti serta dalam rangka mencegah berkembangnya Islam lebih banyak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar