Kamis, 11 Juni 2015

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

 BAB (GEJALA KOGNISI ATAU PENGENALAN) 

A. Pengertian Kognisi 
Istilah cognitive berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Secara etimologi kognisi adalah pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan. Sedangkan secara terminologi kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. 

B. Unsur-unsur Gejala Pengenalan 
1. Pengamatan 
Diartikan sebagai usaha manusia untuk mengenal dunia nyata, baik mengenal diri sendiri atau mengenal dunia sekitarnya melalui panca indra dan tidak hanya memfokuskan salah satu indra saja. Firman Allah (QS. Al-Fil: 1) اَلَمْ تَرَكَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحَابِ الْفِيْلِ “Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan gajah?” Secara tidak langsung ayat tersebut memerintahkan agar kita melakukan suatu pengamatan terhadap sesuatu agar kita mengetahui apa yang dikandungnya. 

2. Tanggapan 
Diartikan sebagai bayangan yang menjadi kesan dari hasil pengamatan, yang sekarang digambarkan kembali dalam kesadaran. Jadi tanggapan itu gambaran dari sesuatu pengamatan, yang tersimpan dalam lubuk jiwa kita sehingga dapat dikatakan sebagai gambaran ingatan. Tanggapan dibedakan menjadi 3 macam: a. Tanggapan masa lampau, disebut sebagai tanggapan ingatan. b. Tanggapan masa sekarang, disebut sebagai tanggapan imajinatif. c. Tanggapan masa mendatang, disebut sebagai tanggapan antisipatif. 

3. Ingatan 
Mengingat berarti menyerap atau melekatkan pengetahuan dengan jalan pencaman secara aktif. Bahwasannya manusia tidak hanya ditentukan dengan sesuatu yang berlangsung pada masa sekarang tetapi masa lampa juga menentukan, sehingga ingatan itu perl dalam pemikiran. Ingatan itu sendiri mempunyai sifat, yaitu: a. Ingatan yang baik, cepat dan mudah mencerna suatu hal b. Ingatan yang setia, apa yang diterima disimpan sebaik-baiknya c. Ingatan yang teguh, tidak mudah lupa d. Ingatan yang luas, jika hal-hal yang tersimpan bervariasi 

4. Fantasi 
Menurut bahasa sehari-harinya adalah khayalan, yaitu membayangkan atau menciptakan sesuatu berdasarkan tanggapan yang telah ada. Fantasi itu dapat membuat seseorang manjangkau kedepan, tetapi jangan keseringan berfantasi karena akan membuat seseorang tertawa dalam kehidupan tidak nyata sehingga timbul rasa minder dan tidak ada keberanian untuk menghadapi kehidupan nyata. Fantasi juga terbgi 2: 
a. Fantasi pasif → tidak dikendalikan fikiran dan kemauan. 
b. Fantasi aktif → dikendalikan fikiran dan kemauan. 

5. Berfikir 
Berarti meletakkan hubungan antara bagian pengetahuan yang diperoleh manusia dan dikontrol oleh akal. Selain itu perkembangan berfikir seseorang juga dibedakan secara konkrit atau abstrak, dan berfikir secara konkrit lebih dipahami dari pada berfikir abstrak. Adapun cara berfikir: a. Tidak sengaja → sesuatu yang diperoleh tidak sengaja atau melalui pengalaman b. Dengan sengaja → sesuatu yang sengaja diperoleh berdasarkan kesadaran. 

BAB (GEJALA PERASAAN DAN EMOSI) 
A. Pembahasan Perasaan 
a. Pengertian Perasaan Perasaan diartikan sebagai suasana yang mengambil bagian pribadi dalam situasi, dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan ata nilai dalam diri. Perasaan bersifat subjektif karena lebih banyak dipengaruhi oleh keadaan diri melalui sikap suka atau tidak suka, sehingga timbul ketidaksamaan antar individu. 
b. Faktor yang Mempengaruhi Perasaan 
1. Keadaan jasmaniah dan rohaniah individu saat itu 
2. Keadaan pembawaan seseorang, erat hubungannya dengan kepribadian seseorang 
3. Keadaan perkembangan individu pada suatu waktu 
4. Faktor dari luar, baik kelarga, masyarakat, dan lingkngan sekitar 
c. Jenis-jenis Perasaan 
1. Perasaan jasmaniah: - Perasaan sensoris → berhubungan dengan indra, contoh: dingin, manis, panas - Perasaan vital → berhubungan kondisi jasmani, contoh: lelah, sehat, lemah 
2. Perasaan rohaniah: - Perasaan intelektual → berhubungan dengan kesanggupan intelektual dalam mengatasi masalah, contoh: senang ketika berhasil, kecewa ketika gagal. - Perasaan social → cenderung untuk mengikuti diri sendiri dengan orang lain, contoh: rasa cinta sesame manusia, rasa ingin bergaul. - Perasaan harga diri → berhubungan dengan penghargaan diri seseorang, contoh: bangga saat ada penghargaan dari orang lain. 

B. Pembahasan Emosi 
a. Pengertian Emosi 
Emosi berasal dari kata emotus, artinya mencerca, Maksudnya, sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu. Emosi biasanya timbul pada perasaan terkejut, takut, sedih, marah, gembira, dan lain-lain. 

C. Perbedaan Perasaan dengan Emosi 
1. Perasaan memakan waktu lama, emosi berlangsung tidak lama 
2. Emosi menguasai diri seseorang, perasaan tidak demikian 
3. Emosi merupakan reaksi dari kejadian di luar individu dan reaksi pada kejadian yang sangat vital pada diri seseorang, perasaan tidak demikian.  

BAB (GEJALA KONASI ATAU KEHENDAK) 
A. Pengertian Konasi
Konasi ata disebut kehendak adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk bergerak ndan berbuat sesuatu, atau dapat diartikan sebagai kekuatan untuk memilih dan merealisasi suatu tujuan yang merupakan pilihan di antara berbagai tujuan yang bertentangan. 

B. Pembagian Gejala Konasi 
1. Tropisme Adalah kekuatan untuk mencari kemungkinan yang lebih baik dan menguntungkan. 
2. Refleks Adalah reaksi yang tidak disadari akibat perangsang dari luar, tanpa dipengaruhi akal pikiran. 
3. Instink Adalah kemampuan melakukan sesuatu yang ada sejak lahir, tanpa latihan sebelumnya namun terarah pada tujuan tertentu. 
4. Kebiasaan Adalah perbuatan yang dilakukan dengan sendirinya, dipengaruhi akala pikiran namun lama-kelamaan pengaruh akal pikiran akan berkurang, dan memungkinkan akan hilang atau tidak. 
5. Dorongan Adalah kemampuan yang ada pada tiap individu untuk memberi kepuasan dalam kebutuhan dan sangat erat dengan perasaan paling dalam. 
6. Hasrat Adalah keinginan tertentu dan terarah pada suatu tujuan yang jelas. 
7. Nafsu Adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi dan menguasai segala fungsi jiwa. 
8. Keinginan Adalah nafsu yang telah mempunyai arah dan tujuan tertentu. 

BAB (PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN) 
A. Pengertian Pertumbuhan 
Pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif pada sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan, seperti pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sempit menjadi luas dan sebagainya. 
1. Pertumbuhan pribadi manusia Manusia secara genetis mula-mula terjadi dari satu sperma dan satu telur. Satu sperma memasuki sebuah telur dan satu individu baru membuka diri. Tidak semua aspek pribadi manusia diwarisi dari orang tuanya, baik aspek pertumbuhan fisik maupun mental. 
2. Pertumbuhan bersifat konfeks Aspek yang mempengaruhi pertumbuhan: anak sebagai keseluruhan, umur mental, permasalahan tingkah laku, dan penyesuaian pribadi dan sosial. 

B. Pengertian Perkembangan 
Perkembangan adalah sesuatu yang menyangkut materi jasmaniah yang dapat menumbuhkan fungsi dan bahkan perubahan fungsi pada materi jasmaniah atau diartikan sebagai perubahan yang bersifat kualitatif. 
1. Prinsip perkembangan: 
a. Setiap individu mempunyai kecepatan perkembangan 
b. Proses perkembangan mengikuti pola tertentu dan berlangsung secara seimbang 
c. Perkembangan dipengaruhi oleh lingkungan 
d. Antara aspek perkembangan yang satu dengan yang lain saling berkaitan 
2. Tahap perkembangan pribadi manusia: 
a. Tahap oral (0-1 tahun) Mulut bayi merupakan daerah utama dari aktivitas yang dinamis pada manusia 
b. Tahap anal (1-3 tahun) Aktivitas individu lebih banyak terpusat pada fungsi pembuangan kotoran c. Tahap falish (3-5 tahun) Alat kelamin merupakan daerah perhatian yang penting dalam pendorong aktivitas 
d. Tahap latent (5-12,13 tahun) Aktivitas dan pertumbuhan cenderung bertahan, tidak meningkatkan kecepatan 
e. Tahap pubertas (12,13-20 tahun) Dorongan aktif kembali, mempercepat pertumbuhan kearah kematangan 
f. Tahap genital (20-seterusnya) Pertumbuhan genital merupakan dorongan penting bagi tingkah laku seseorang.  

BAB (HUKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN) 
A. Hukum Pertumbuhan 
1. Pertumbuhan bersifat kuantitatif serta kualitatif Perubahan kuantitatif mencakup division dan perbanyakan kromosom, sel-sel, penambahan jumlah seperti gigi, rambut, pembesaran materil jasmaniah. Perubahan kualitatif mencakup penyempurnaan struktur fisiologis, penyiapan fungsi-fungsi pada setiap bagian tubuh, dan sebagainya. 
2. Pertumbuhan merupakan proses yang berkeseimbangan dan teratur Pertumbuhan proses yang berkeseimbangan, mulai dari keadaan sederhana sampai keadaan yang kompleks, seperti bayi yang lemah menjadi orang yang kuat. Hali ini disebabkan karena manusia tumbuh terus melalui urutan yang teratur dalam organismenya, seperti manusia mulai hidup dalam keadaan tak berdaya menjadi semakin sempurna. 
3. Tempo pertumbuhan tidak sama Urutan pertumbuhan tidak bergerak dalam waktu yang konstan, indikator kematangan tidak muncul dalam saat-saat yang teratur. Ada saat pertumbuhan berlangsung cepat atau lambat. 
4. Taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan berbeda-beda Tidak semua aspek pertumbuhan seperti fungsi jasmani, bahasa dan kapasitas intelektual berkembang dengan taraf yang sama dalam waktu yang sama. 
5. Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi-kondisi di dalam dan di luar badan Meskipun dorongan untuk tumbuh kuat namun kecepatan dan pola pertumbuhan dapat berubah tergantung pada lingkungan dasar individu. 
6. Masing-masing individu tumbuh menurut caranya sendiri yang unik Tidak semua individu tumbuh dengan cara sama. Ada yang tinggi atau pendek, gemuk atau kurus, tampan atau tidak tampan dan sebagainya. 

B. Hukum Perkembangan 
1. Perkembangan bersifat kualitatif Mencakup penyiapan fungsi-fungsi pada setiap bagian tubuh 
2. Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil dari belajar Dengan belajar, orang memperoleh pengalaman, meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Aspek tersebut membuat seseorang menjadi berkembang. 
3. Usia mempengaruhi perkembangan Bertambahnya usia seseorang menumbuhkan kapasitas pribadi seseorang dalam suatu persoalan. Pertumbuhan kapasitas intelektual sangat menentukan perkembangan diri seseorang. 
4. Masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan berbeda-beda Dalam keadaan normal, perkembangan seseorang berlangsung dalam tempo yang tidak harus sama dengan orang lain. 
5. Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap spesies perkembangan individu mengikuti pola umum yang sama Setiap individu berkembang dengan pola umum yang sama, karena masing-masing individu memiliki materiil serta fungsi-fungsi yang sama nuntuk bertumbuh. 
6. Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan Faktor hereditas dan lingkungan sama-sama penting bagi perkembangan individu. Hereditas menumbuhkan fungsi-fungsi dan kapasitas, sedangkan lingkungan mengembangkan fungsi-fungsi dan kapasitas itu. 
7. Perkembangan yang lambat dapat dipercepat Kelambatan perkembangan dapat dipercepat melalui kepemimpinan pengajaran yang didaktis, penciptaan lingkungan yang kondusif di sekolah dan luar sekolah, serta motivasi kegiatan belajar pada anak didik. 
8. Perkembangan meliputi proses individuasi dan integrasi 

BAB (HAKIKAT POTENSI) 
A. Pengertian Hakikat dan Potensi 
Hakikat adalah kebenaran atau yang benar-benar ada. Sedangkan potensi adalah kemampuan yang dimiliki oleh manusia, tetapi kemampuan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. 

B. Hakikat Manusia 
Hakikat manusia berkaitan antara badan dengan ruh. Hakikat manusia bersumber pada dua asal. Pertama, asal yang jauh yaitu penciptaan pertama dari tanah yang kemudian Allah menyempurnakannya dengan meniupkan kepadanya ruh. Kedua, asal yang dekat yaitu penciptaan manusia dari nutfah. 

C. Potensi Akal Pada Diri Manusia
Akal merupakan potensi manusia yang paling penting karena akal merupakan pemveda antara manusia dengan binatang. Allah menganugrahkan manusia berupa akal agar dapat memikirkan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Selain itu Islam menawarkan pendidikan yang mengajarkan berfikir sehat, tawadhu, ikhlas menerima kebenaran, jujur dalam keilmuan dan optimis dalam mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh. 

BAB (PEMBAWAAN, KETURUNAN, DAN LINGKUNGAN) 
A. Pembawaan 
1. Pengertian Pembawaan adalah seluruh kemungkinan dan kesanggupan (potensi) yang terdapat pada seseorang individu dan selama masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan. 
2. Macam-macam Pembawaan: 
a. Pembawaan jenis Yaitu manusia, baik bentuk badannya, anggota tubuhnya, intelegensinya, ingatannya, dan sebagainya. 
b. Pembawaan ras Perbedan suku, budayayang satu dengan lainnya. 
c. Pembawaan jenis kelamin Ada laki-laki atau perempuan. Pada kedua jenis kelamin itu terdapat pula perbedaan sikap dan sifatnya terhadap dunia luar. 
d. Pembawaan perseorangan Setiap individu memiliki pembawaan yang unik. Meskipun sama jenis kelaminnya, tetapi segi pembawaan, watak, integensi, sifat-sifat dan sebagainya berbeda-beda. 

B. Keturunan 
Perkembangan manusia ditentukan oleh faktor keturunan yang merupakan faktor yang dibawa oleh individu pada waktu dilahirkan. Sewaktu individu dilahirkan telah membawa sifat-sifat tertentu, dan sifat-sifat inilah yang akan menentukan keadaan individu yang bersangkutan. Banyak orang yang dapat mengetahui bahwa sifat atau ciri-ciri jasmaniah tertentu banyak diperoleh karena keturunan, seperti rambut pirang atau ikal, mata lebar atau sipit, berbadan tinggi atau pendek, dan sebagainya. 

C. Lingkungan 
Lingkungan adalah faktor yang dating dari luar diri individu. Lingkungan memberikan kemungkinan atau kesempatan pada individu. Bagaimana individu mengambil manfaat dari kesempatan yang diberikan oleh lingkungan tergantung pada individu bersangkuatan. 

BAB (MOTIVASI) 
A. Pengertian Motivasi 
Motivasi berasal dari kata motif yaitu suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyababkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorongan, suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. 

B. Jenis Motivasi 
1. Motivasi Intristik Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang, contoh: seseorang menginginkan kelak menjadi orang sukses, maka dia memotivasi dirinya untuk giat mencapai prestasi yang memuaskan agar kelak nanti bisa menjadi orang sukses. 
2. Motivasi Ekstrinsik Dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan tindakan, namun dorongan tersebut datang dari luar. Contoh: seseorang melihat temannya dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu cepat dan mendapat gelar sarjana, dari contoh temannya itu maka dia terdorong ada rasa ingin seperti temannya. 

C. Pentingnya Motivasi Bagi Perubahan Tingkah Laku Manusia 
Motivasi itu sangat penting untuk seseorang, karena tanpa adanya motivasi manusia tidak akan terdorong dan semangat untuk menuju perubahan yang lebih baik. Dari tujuan motivasi itu sendiri bahwa motivasi ada untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Jadi betapa pentingnya motivasi bagi perubahan tingkah laku manusia. 

BAB (BELAJAR) 
A. Pengertian Belajar 
Menurut ahli psikologi, belajar merupakan perubahan yang bersifat aktual (nyata), potensial, dan relative permanen dalam perilaku yang dihasilkan dari pengalaman dan latihan, bukan dari penataan kedewasaan. Definisi dari belajar yaitu adanya usaha yang dilakukan dengan sengaja yang dapat menimbulkan tingkah laku di mana perubahan yang dihasilkan tersebut bersifat positif dan berlaku dalam waktu yang relative lama. 

B. Macam-macam Pendekatan Belajar 
1. Pendekatan perilaku (behaviorisme) Yaitu perubahan-perubahan dalam perilaku yang didapat dari pengalaman sehingga salah satu pendekatan ilmiah untuk memahami proses belajar ini melihat perubahan pada perilaku. 
2. Pendekatan kognitivisme Berfokus pada aspek-aspek belajar yang bersifat intelektual atau mengacu pada mental. 
3. Pendekatan humanism Berfokus pada individualism manusia dan keunikan-keunikan manusia dari pada penemuan kaidah-kaidah umum dalam menjelaskan respon-respon manusia. 

C. Faktor yang Mempengaruhi Belajar 
1. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual. 
2. Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor soaial. Yang termasuk ke dalam faktor individual anatara lain: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan yangbtermasuk faktoer social antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial. 

BAB (INTELIJENSI) 
A. Pengertian Intelijensi 
Intelijensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Pendapat William Stern, bahwa: 
- Intelijensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri pada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuannya. 
- Intelijensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan, pendidikan atau lingkungan tidak begitu berpengaruh. 
Dari beberapa pendapat, kesimpulannya bahwa: 
a. Intelijensi itu faktor total. Bersangkutan dengan ingatan, perasaan, minat, fantasi, perhatian, dan sebagainya. 
b. Intelijensi dapat diketahui dari tingkah laku atau perbuatan yang tampak, dapat diketahui juga dengan cara tidak langsung yaitu melalui kelakuan intelijensinya. 
c. Intelijensi bukan hanya kemampuan yang dibawa sejak lahir, faktor lingkungan dan pendidikan juga berperan. 
d. Manusia dalam kehidupannya dapat memikirkan dan menggunakan cara-cara untuk mewujudkan dan mencapai tujuan baru. 

B. Ciri-ciri Perbuatan Intelijen 
Syarat perbuatan dianggap intelijen: 
1. Masalah yang dihadapi banyak sedikitnya merupakan masalah yang baru bagi yang bersangkutan. 2. Perbuatan intelijen sifatnya serasi tujuan dan ekonomis. 
3. Masalah yang dihadapi, harus mengandung suatu tingkat kesulitan bagi yang bersaangkutan. 
4. Keterangan pemecahannya harus dapat diterima oleh masyarakat. 
5. Dalam berbuat intelijen menggunakan daya mengabstraksi. 
6. Perbuatan intelijen bercirikan kecepatan, pemecahan masalah relative cepat. 
7. Membutuhkan pemusatan perhatian dan menghindarkan perasaan yang mengganggu jalannya pemecahan masalah yang sedang dihadapi. 

C. Faktor yang Mempengaruhi Intelijensi Seseorang
1. Pembawaan Ditentukan oleh sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir 
2. Kematangan Berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan dalam tubuh manusia yang dikatakan matang jika telah sanggup menjalankan fungsinya masing-masing 
3. Pembentukan Segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelijensinya 
4. Minat dan pembawaan yang khas Mengarahkan perbuatan pada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu 
5. Kebebasan Bebas dalam memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah 

D. Tes Intelijensi 
Dalam menentukan kecerdasan seseorang dapat menggunakan cara tes intelijensi yang pertama kali ditemukan oleh dokter Perancis bernama Alfred Binet dan pembantunya Simon, yang kemudian dikenal dengan naman Tes Binet-Simon. Tes ini terdiri dari beberapa pertanyaan yang dikelompokkan berdasarkan usia (untuk anak-anak usia 3-15 tahun) dan pertanyaan tidak berhubungan dengan pelajaran sekolah. Dengan tes semacam ini kecerdasan seseorang dapat diukur dan ternyata tidak tentu bahwa usia kecerdasan itu sama dengan usia sebenarnya. Maka dapat dilihat adanya perbedaan I.Q. (Inteligentie Quotient) pada setiap orang. 

E. Hasil Penyelidikan Intelijensi 
Dari hasil penyelidikan para ahli psikologi, kesimpulannya bahwa: 
a. Ada benarnya intelijensi itu bergantung pada dasar dan keturunan, dengan arti bahwa tiap orang karena hereditasnya mempunyai batas kecerdasan yang tidak dapat dilampaui, bagaimanapun baiknya pendidikan. 
b. Tercapai atau tidaknya batas kecerdasan atau kemampuan pikiranb seseorang dipengaruhi oleh faktor dari luar. 
c. Adanya kekuatan tumbuh dari daalm itu harus kiata akui, setiap anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan intelijensinya. 
d. Mendapatkan sendiri suatu paham yang baru lebih sulit daripada pemahaman orang lain yang sudah ada. 

F. Hubungan Intelijensi dengan Kehidupan Seseorang 
Dalam kenyataan sulit untuk menentukannya karena intelijensi bseseorang memainkan peran penting dalam kehidupannya. Intelijensi bukan satu-satunya faktor yang menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang karena masih ada faktor lain seperti faktor kesehatan da nada tidaknya kesempatan, faktor watak, dan sebagainya. Begitu juga ada orang yang intelijensinya sedang saja, namun dapat lebih maju kehidupannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa intelijensi seseorang memberi kemungkinan berkembang dalam bidang tertentu dalam kehidupannya. Sampai dimana kemungkinan tadi dapat direalisasikan, tergantung pada kehendak dan pribadi serta kesempatan yang ada. 

BAB (FRUSTASI) 
A. Pengertian Frustasi 
Frustasi adalah keadaan batin seseorang, ketidak seimbangan dalam jiwa, suatu perasaan tidak puas karena hasrat/dorongan yang tidak dapat terpenuhi. Jadi dapat diketahui bahwa agresi itu timbul karena adanya frustasi. Tetapi tidak semua frustasi akan menimbulkan agresi pada seseorang. 

B. Rintangan-rintangan yang Dapat Menimbulkan Frustasi 
1. Rintangan-rintangan yang bukan manusia Contoh orang-orang tahanan perang yang di penjara mengalami frustasi yang sangat dalam. 
2. Rintangan-rintangan yang disebabkan orang lain Frustasi yang disebabkan oleh seseorang umumnya lebih mengganggu atau lebih terasa darpada yang disebabkan oleh sesuatu yang bukan manusia. Mungkin karena seseorang itu lebih dapat mengeluarkan pendapatnya, dan lebih dapat merasakan daripada benda yang tak berjiwa. 
3. Pertentangan antara motif-motif positif yang terdapat dalam diri orang itu Contoh pertentangan antara keinginan untuk menyenangkan hati seorang anak dengan tidak menghalangi keinginannya dan perasaan tanggung jawab terhadap pendidikan anaknya, menimbulkan frustasi dalam diri sang ibu. 
4. Pertentangan antara motif positif dan negative yang terdapat dalam diri orang itu Motif-motif negative yang buiasanya menimbulkan pertentangan dalam diri seseorang untuk mencapai suatu tujuan (motif positif) antara lain: kemalasan, takut akan hukuman, merasa bersalah atau berdosa. 

C. Reaksi-reaksi yang Timbul Karena Frustasi 
a. Agresi 
b. Mengunduurkan diri 
c. Regresi 
d. Fiksasi 
e. Represi 
f. Gangguan psikosomatis 
g. Rasionalisasi 
h. Proyeksi 
i. Sublimasi 
j. Kompensasi 
k. Berkhayal atau melamun 

BAB (KEPRIBADIAN) 
A. Sikap, Sifat, Tempramen, dan Watak 
a. Sikap Sikap adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap sesuatu perangsang atau situasi yang dihadapi. 
b. Sifat Sifat dalam istilah psikologi berarti cirri-ciri tingkah laku yang tetap pada seseorang. Sifat ialah disposisi yang dinamis dan fleksibel, yang dihasilkan dari pengintegrasian kebiasaan-kebiasaan khusus/tertentu, yang menyatakan diri sebagai cara-cara penyesuaian yang khas terhadap lingkungannya. 
c. Tempramen Tempramen merupakan salah satu komponen dari watak. Jadi dengan demikian, sikap, sifat, dan tempramen semuanya merupakan aspek-aspek kepribadian pula. Tempramen adalah sifat-sifat jiwa yang sangat erat hubungannya dengan konstitusi tubuh yaitu keadaan jasmani seseorang yang terlihat dalam hal-hal yang khas baginya. 
d. Watak Pengertian watak sering dihubungkan dengan pengertian moral atau nilai-nilai etis, yakni tentang apa yang disebut baik dan buruk. Watak atau karakter ialah seluruh dalam tindakannya (insane, jadi dengan pilihan) terlibat dalam situasi, jadi memang di bawah pengaruh dari pihak bakat, tempramen, keadaan tubuh, dan lain sebagainya. 

B. Kepribadian 
a. Pengertian Kepribadian 
Kepribadian mengandung pengertian yang sangat kompleks. Kepribadian itu dinamis, tidak statis atau tetap saja tanpa perubahan. Ia menunjukkan tingkah laku yang terintegrasi dan merupakan interaksi anatar kesanggupan-kesanggupan bawaan yang ada pada individu dengan lingkungannya. 
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian: 
1. Faktor biologis Berhubungan dengan keadaan jasmani, atau sering disebut faktor fisiologis. 
2. Faktor sosial Yang dimaksud adalah masyarakat, yaitu manusia-manusia lain disekitar individu yang mempengaruhi individu yang bersangkutan. 
3. Faktor kebudayaan Termasuk pula ke dalam faktor sosial, kebudayaan itu tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar